DESKRIPSI
Makalah ini membahas mengenai
perpindahan kalor dan asas Black. Perpindahan kalor terbagi atas tiga yaitu
secara konduksi, konveksi dan secara radiasi. Asas Black adalah suatu prinsip
termodinamika yang dikemukakan oleh Joseph Black. Asas Black berbunyi : "Pada
pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi
sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah".
A. Kompetensi Dasar :
1.
Menganalisis cara
perpindahan kalor.
2.
Menerapkan asas Black
dalam pemecahan masalah.
B.
Tujuan :
1.
Siswa dapat
menganalisis dan menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan
radiasi.
2.
Siswa dapat
menganalisis dan merumuskan asas Black.
3.
Siswa dapat menerapkan
asas Black dalam pemecahan masalah tentang kalor.
C. Indikator :
1.
Menganalisis dan
menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
2.
Menganalisis dan
merumuskan asas Black.
3.
Menerapkan asas Black secara
kuantitatif.
4.
Mengamati dan menyelidiki
asas Black dengan eksperimen.
MATERI
A.
PERPINDAHAN
KALOR
Perpindahan kalor dapat terjadi dengan
3 cara, yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
1.
Konduksi
Perpindahan kalor secara konduksi
(hantaran) adalah perpindahan kalor melalui zat perantara dimana
partikel-partikel zat perantara tersebut tidak berpindah. Perhatikan gambar di
samping.
Dari gambar tersebut
jika ujung batang logam dipanaskan dengan api, ternyata ujung logam yang kita
pegang akhirnya menjadi panas. Hal tersebut membuktikan adanya perpindahan kalor
dari ujung batang logam yang dipanaskan ke ujung batang yang kita pegang. Ada
zat yang daya hantar panasnya baik, ada pula zat yang daya hantar panasnya
buruk. Berdasarkan daya hantar panasnya maka zat dikelompokkan menjadi dua
yaitu konduktor dan isolator.
a.
Konduktor (zat yang dapat menghantarkan panas dengan baik)
antara lain: tembaga, aluminium, besi, dan baja.
b.
Isolator (zat yang kurang baik menghantarkan panas), antara
lain: kaca, karet, kayu, dan plastik.
Kemampuan menghantarkan
kalor logam dapat dijelaskan dengan menganggap adanya elektron-elektron bebas
pada logam. Elektron bebas ialah elektron yang dengan mudah dapat pindah dari
satu atom ke atom lain. Di tempat yang dipanaskan energi elektron-elektron
bertambah besar. Karena elektron bebas mudah pindah, pertambahan energi ini
dengan cepat dapat dibawa ke tempat lain di dalam zat dan dapat diberikan ke
elektron lain yang letaknya lebih jauh melalui tumbukan. Dengan cara ini energi berpindah lebih
cepat. Dari percobaan dan penalaran ditemukan bahwa kecepatan mengalirnya kalor
dengan cara konduksi dari satu tempat ke tempat lain dalam satu potong zat
bergantung pada lima faktor, yaitu selisih suhu T, luas penampang A, tebal zat
L, lamanya kalor mengalir t, dan jenis zat (lihat Gambar). Dari percobaan
ditemukan bahwa kalor yang mengalir:
·
sebanding dengan selisih suhu (DT) antara kedua ujung potongan zat yang
ditinjau
·
sebanding dengan luas penampang potongan (A)
·
berbanding terbalik dengan tebal atau panjang potongan (L)
·
sebanding dengan selang waktu lamanya kalor mengalir.
Atas dasar itu, secara
matematik banyaknya kalor H yang mengalir dari ujung bersuhu T1 ke
ujung bersuhu T2 dapat dinyatakan dengan persamaan:
H = perambatan kalor tiap satuan waktu
(Kal/det)
K = koefisien konduksi termal (Kal/moC)
DT = perbedaan suhu (oC)
A = luas penampang (m2)
L = panjang (m)
Tabel Konduktivitas termal beberapa zat
2.
Konveksi
Perpindahan kalor secara
konveksi (aliran) adalah perpindahan kalor karena aliran zat yang dipanaskan.
Konveksi hanya terjadi pada zat yang dapat mengalir, yaitu zat cair dan zat
gas.
a.
Konveksi dalam
zat cair
Bila air dipanaskan, air
akan memuai sehingga massa jenisnya berkurang. Karena massa jenisnya berkurang
maka air ini menjadi lebih ringan dan naik ke atas. Tempatnya kemudian
digantikan oleh air yang lebih dingin dari atas, yang turun karena massa
jenisnya lebih besar. Gerakan atau sirkulasi air tersebut dinamakan arus
konveksi.
Penerapan konveksi kalor
dalam air pada kehidupan sehari-hari.
1) Pemanasan air dalam
ketel
Pada saat kita
memanaskan air dalam ketel, maka terjadi pemindahan kalor secara konduksi dan
konveksi.
2)
Sistem aliran
panas
Di hotel-hotel besar, tiap-tiap kamar
mandi biasanya disediakan kran air dingin dan kran air hangat. Air panas
dialirkan dari tempat pemanasan dan penyimpanan air panas ke seluruh bangunan
secara konveksi.
Keterangan gambar :
Pada saat air dalam
ketel dipanasi, maka air panas dalam ketel naik mengisi tangki penyimpanan dan
air dingin dalam tangki penyimpanan turun ke ketel pemanasan sehingga
keseluruhan air dalam sistem menjadi panas. Jika kran A dibuka, air panas di
bagian atas tangki penyimpanan keluar dan air dingin dari pusat persediaan air
masuk ke tangki B melalui pipa dengan katub yang diatur oleh gerakan naik
turunnya bola pelampung, sehingga jumlah air dalam sistem tetap. Demikian
seterusnya sehingga air panas terus tersedia. Pipa C berfungsi untuk
mengalirkan uap panas atau limpahan air yang terjadi karena pemanasan.
b.
Konveksi dalam
udara
Arus konveksi pada udara atau gas
terjadi ketika udara panas naik dan udara yang lebih dingin turun. Konveksi
udara dapat dilihat pada gambar di bawah. Jika lilin dinyalakan akan terjadi
aliran udara panas dalam alat. Dengan menggunakan asap dari obat nyamuk yang
dibakar, aliran udara terlihat. Udara panas akan naik dan udara dingin akan
turun. Penerapan konsep konveksi kalor dalam udara pada kehidupan sehari-hari
dapat dilihat pada terjadinya angin laut, angin darat dan pembuatan cerobong
asap pada tangki pabrik.
1)
Angin laut
(terjadi siang hari)
Pada siang hari daratan
lebih cepat panas dari pada lautan. Akibatnya udara di atas daratan naik, dan
kekosongan tersebut akan digantikan oleh udara yang lebih dingin dari atas laut
yang bertiup ke darat. Maka terjadilah angin laut.
2)
Angin darat
(terjadi malam hari)
Pada malam hari daratan
lebih cepat dingin dari pada lautan, karena daratan lebih cepat melepaskan
kalor. Akibatnya udara panas di lautan naik dan kekosongan tersebut digantikan
oleh udara yang lebih dingin dari atas daratan yang bertiup ke laut. Maka
terjadilah angin darat
3)
Pembuatan
cerobong asap pada tungku pabrik
Pada tungku pabrik biasanya dipasang
cerobong asap agar selalu ada tarikan oleh udara ke atas. Sebelum ada pemanasan
di dalam tungku, massa jenis udara dalam cerobong sama dengan massa jenis udara
di luar cerobong. Setelah ada pemanasan, udara di dalam tungku memuai sehingga
udara dari luar cerobong yang lebih dingin dan massa jenisnya lebih besar akan
mendesak udara panas dalam cerobong ke atas. Semakin tinggi cerobong semakin
besar tarikannya, sebab perbedaan massa jenis gas dalam cerobong dan massa
jenis udara dari luar makin besar. Banyaknya kalor yang merambat tiap satuan
waktu secara konveksi dapat dinyatakan dengan persamaan:
H = perambatan kalor
tiap satuan waktu (Kal/det)
h = koefisien konveksi
(Kal/m detoC)
A = luas penampang (m2)
DT = perbedaan suhu (oC)
Catatan: Persoalan perpindahan kalor secara konveksi sangat sulit.
3.
Radiasi
Antara bumi dengan matahari terdapat
ruang hampa yang tidak memungkinkan terjadinya konduksi dan konveksi. Akan
tetapi panas matahari dapat kita rasakan. Dalam hal ini kalor tidak mungkin
berpindah dengan cara konduksi ataupun konveksi. Perpindahan kalor dari
matahari ke bumi terjadi lewat radiasi (pancaran). Jadi radiasi adalah
perpindahan kalor tanpa zat perantara. Alat yang digunakan untuk mengetahui
adanya radiasi (pancaran) kalor dinamakan termoskop. Dua buah bola lampu
dihubungkan dengan pipa U berisi alkohol yang diberi warna. Bola lampu A
dihitamkan, sedangkan bola lampu B tidak. Bila pancaran kalor jatuh pada bola
A, tekanan gas di dalam bola A, bertambah besar dan permukaan alkohol di bawah
B akan naik. Bila A dan B bersama-sama diberi pancaran kalor, permukaan alkohol
di bawah A tetap turun dan permukaan alkohol di bawah B naik. Hal ini
menunjukkan bahwa bola hitam menyerap kalor lebih banyak daripada bola lampu
yang tidak dihitamkan.
Banyaknya kalor yang
dipancarkan tiap satuan luas, tiap satuan waktu dapat dinyatakan dengan :
W = energi kalor tiap satuan luas tiap
satuan waktu (Watt/m2 K)
e = emisivitas, besarnya tergantung
sifat permukaan benda.
t= konstanta stefan - Boltzman =
5,672.10-8 watt m-2 K-4
T = suhu mutlak (K)
Catatan: Untuk benda hitam e = 1. Untuk benda
bukan hitam 0 < e < 1
B.
ASAS BLACK
Kalor
adalah energi yang dipindahkan dari benda yang memiliki temperatur tinggi ke
benda yang memiliki temperatur lebih rendah sehingga pengukuran kalor selalu
berhubungan dengan perpindahan energi. Energi adalah kekal sehingga benda yang
memiliki temperatur lebih tinggi akan melepaskan energi sebesar QL dan
benda yang memiliki temperatur lebih rendah akan menerima energi sebesar QT
dengan besar yang sama. Secara matematis, pernyataan tersebut dapat ditulis
sebagai berikut :
Persamaan diatas menyatakan hukum kekekalan energi pada pertukaran kalor yang disebut
sebagai Asas Black. Nama hukum ini diambil dari nama seorang ilmuwan Inggris
sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, yakni Joseph Black (1728–1799).
Ia menjabarkan bahwa :
·
Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan,
benda yang panas memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama
·
Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah
kalor yang dilepas benda panas
·
Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan
kalor yang diserap bila dipanaskan
|
Pengukuran kalor sering dilakukan
untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Jika kalor jenis suatu zat diketahui,
kalor yang diserap atau dilepaskan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan
temperatur zat tersebut. Kemudian, dengan menggunakan persamaan :
besarnya
kalor dapat dihitung. Ketika menggunakan persamaan ini, perlu diingat bahwa
temperatur naik berarti zat menerima kalor, dan temperatur turun berarti zat
melepaskan kalor. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor.
Salah satu mbentuk kalorimeter, tampak pada gambar di samping. Kalorimeter ini terdiri atas sebuah bejana
logam dengan kalor jenisnya telah diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan di
dalam bejana lain yang agak lebih besar. Kedua bejana dipisahkan oleh bahan
penyekat, misalnya gabus atau wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai
pelindung agar pertukaran kalor dengan lingkungan di sekitar kalorimeter dapat
dikurangi. Kalorimeter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada waktu zat
dicampurkan di dalam kalorimeter, air di dalam kalorimeter perlu diaduk agar
diperoleh temperatur merata dari percampuran dua zat yang suhunya berbeda.
Batang pengaduk ini biasanya terbuat dan bahan yang sama seperti bahan bejana
kalorimeter. Zat yang diketahui kalor jenisnya dipanaskan sampai temperatur
tertentu. Kemudian, zat tersebut dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi
air dengan temperatur dan massanya yang telah diketahui. Selanjutnya,
kalorimeter diaduk sampai suhunya tetap.
Rumus
berikut adalah penjabaran dari rumus diatas :
(M1
C1) (T1-Ta) = (M2 C2) (Ta-T2)
Keterangan :
M1
= Massa benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi
C1
= Kalor jenis benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi
T1
= Temperatur benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi
Ta
= Temperatur akhir pencampuran kedua benda
M2
= Massa benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah
C2
= Kalor jenis benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah
T2
= Temperatur benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah
LATIHAN SOAL
1.
Suhu
udara dalam sebuah ruangan sebesar 20 °C, sedangkan suhu permukaan jendela padaruangan tersebut 30 °C. Berapa laju
kalor yang diterima oleh jendela kaca seluas 1,5 m2, jika
koefisien konveksi udara saat itu 7,5 x 10-1 kal/s m2 °C?
Penyelesaian :
AT = t2—
t1 =30°C-20°C= 10°C
A =1,5m2
h =7,5x10-1kal/sm2°C
A =1,5m2
h =7,5x10-1kal/sm2°C
H
=h.A.ΔT = (7,5 x 10-1kal/sm2°C)
(1,5 m2) (10°C) = 11,25kal
Jadi, laju kalor yang
diterima oleh jendela kaca 11,25 kal
2.
Sebuah benda memiliki permukaan hitam
sempurna bersuhu 127°C. Luas permukaan 300 cm2
memancarkan energi ke lingkungan yang bersuhu 27°C. Tentukan energi per satuan waktu yang
dipancarkan benda tersebut.
Penyelesaian :
e = 1 (benda hitam)
T1 = (273 + 127) = 400 K
T2 = (273 + 27) = 300 K
A = 300 cm2 = 3 x 10-2 m2
s = 5,672 x 10-8 watt/m2K4
= (1) (5,672 x 10-8)[(400)4
– (300)4](3 x 10-2) = 29,78 W
Jadi, besar
energi persatuan waktu yang dipancarkan oleh benda tersebut
adalah 29,78 W.
3.
Pada Suhu 2.000 K, Sebuah benda
memancarkan energi SebeSar 480 J/s. Berapa energi yang dipancarkan benda tersebut pada
Suhu 3.000 K?
Penyelesaian :
W1 : W2 = (T1 : T2)4
480 : W2 = (2000 :
3000)4
480 : W2 = 16 : 81
W2 = 2430 J/s
Jadi,
energi yang dipancarkan benda pada suhu 3000 K adalah 2430 J/s
4.
Batang logam dengan
panjang 2 meter, memiliki luas penampang 20 cm2 dan perbedaan
temperatur kedua ujungnya 50 °C. Jika koefisien konduksi termalnya 0,2 kal/ms
°C, tentukanlah jumlah kalor yang dirambatkan per satuan luas per satuan waktu.
Penyelesaian :
K = 0,2 kal/ms°C,
L = 2 meter,
DT
= 50°C, dan
A = 20 cm2 = 2 × 10–3 m2.
0,2
kal/ms°C × (2× 10-3 m2) x
Jadi, jumlah kalor yang
dirambatkan per satuan luas per satuan waktu adalah 0,1 kal/s
5.
Suatu fluida dengan
koefisien konveksi termal 0,01 kal/ms°C memiliki luas penampang aliran 20 cm2.
Jika fluida tersebut mengalir dari dinding yang bersuhu 100°C ke dinding lainnya
yang bersuhu 20°C, kedua dinding sejajar. Berapakah besarnya kalor yang
dirambatkan?
Penyelesaian :
h = 0,01 kal/ms°C,
Ta = 100°C,
Tb = 20°C, dan
A = 20 cm2 = 2 × 10-3 m2
H = hA DT= 0,01 kal/ms°C ×
(2 × 10-3 m2) × (100°C – 20°C) = 16
× 10-4
kal/s
Jadi,
besarnya kalor yang merambat dalam fluida per satuan waktu adalah 16 × 10-4
kal/s
6.
Suatu kalorimeter
berisi es (kalor jenis es = 0,5 kal/gK, kalor lebur es = 80 kal/g) sebanyak 36
g pada temperatur – 6°C. Kapasitas kalorimeter adalah 27 kal/K. Kemudian, ke
dalam kalorimeter tersebut dituangkan alkohol (kalor jenis 0,58 kal/gK) pada
temperatur 50° yang menyebabkan temperatur akhir menjadi 8°C. berapakah massa
alkohol yang dituangkan (dalam gram) ?
Penyelesaian:
Tes = –6°C,
C = 27 kal/K,
mes = 36 g,
ces = 0,5 kal/gK,
Les = 80 kal/g,
cair = 1 kal/gK,
Talkohol = 50°C,
cal = 0,58 kal/gK, dan
temperatur akhir T
= 8°C.
Berlaku
Asas Black yang menyatakan kalor yang diserap sama dengan kalor yang
dilepaskan. Es menyerap kalor, suhunya naik menjadi 0°C, kemudian melebur
menjadi air, lalu naik suhunya menjadi 8°C. Kalor yang diserap es adalah
Qes = mes ces DT + mesLes
+ mes ces DT
= 36 × 0,5 × (0 – (–6)) + 36 × 80 + 36 ×
1 × 8
= 3.276 kalori
Pada
kalorimeter, temperatur naik dari –6°C menjadi 8°C sehingga kalorimeter
menyerap panas sebesar
Qkal = C DT
= 27 × (8 – (–6))
= 378 kalori
Kalor
yang dilepas alkohol diserap oleh es dan kalori meter sehingga
Qkal = Qes + Qkal
malkohol calkohol DT = 3.276 + 378
malkohol × 0,58 × 42 = 3.654
malkohol = 150 gram
Jadi,
massa alkohol yang harus dituangkan supaya temperatur akhir menjadi 8°C adalah
sebesar 150 gram.
7.
Dalam botol termos terdapat 230 gram kopi pada suhu 90oC.
Ke dalam botol tersebut ditambahkan suhu sebanyak 20 gram bersuhu 5oC.
Berapakah suhu campuran? (jika tidak ada kalor kalor pencampuran maupun kalor
yang terserap botol termos. cair = ckopi = csusu
= 1 kal/goC)
Penyelesaian :
Soal tersebut adalah tentang penerapan azas Black.
Soal tersebut adalah tentang penerapan azas Black.
S Qserap = SQlepas
Dalam kasus di atas yang menyerap kalor
adalah susu, sedang yang melepas adalah kopi. Jadi untuk menghitung suhu
campuran, adalah:
msusu.csusu(Tc – 5) = mkopi.ckopi(90-Tc)
20 (Tc – 5) = 230 (90-Tc)
25 Tc = 2080
Tc = 83,2oC
Jadi suhu campuran kopi dan susu (Tc)
adalah 83,2oC atau dibulatkan 83oC
SOAL SOAL
1.
Sebatang spatula yang
terbuat dari kaca digunakan untuk mengaduk larutan yang bersuhu 500C.
Panjang spatula itu 0,25 m dan luas permukaannya 2,0 x 10-3 m2.
Jika ujung spatula lainnya berada di ruangan yang bersuhu 200C. Jumlah kalor yang
mengalir sepanjang batang dalam 5 menit adalah.......( Konduktivitas termal
kaca 0,8 W/mK )
a.
57,5
J
b.
57,6
J
c.
57,7
J
d.
57,8
J
e.
57,9
J
2.
Suhu kulit seseorang
tanpa pakaian kira-kira 320C. Jika orang tersebut berada dalam
ruangan yang bersuhu 220C dan luas permukaan tubuhnya 1,6 m2.
Banyaknya kalor
yang dilepaskan tubuh orang melalui konduksi selama 5 menit yaitu......(h = 7,1 Js-1m-2K-1)
a.
34.080
J
b.
34.081
J
c.
34.082
J
d.
34.083
J
e.
34.084
J
3.
Sebuah pelat baja
tipis berbentuk persegi dengan panjang sisi 10 cm dipanaskan dalam sebuah
tungku sampai suhunya mencapai 7270C.
Jika pelat baja itu memiliki emisivitas 0,9, laju kalor radiasinya adalah....
a.
510,3
J/s
b.
673,8
J/s
c.
543,2
J/s
d.
255,15
J/s
e.
500,6
J/s
4.
Sebuah lempeng baja
mempunyai luas penampang 20 cm2 panjang 50 cm. Jika perubahan suhuyang
terjadi antara 2 titik yang jaraknya 1 m pada lempeng baja tersebut adalah 50o
C dan Konduktivitas kalor dari lempeng baja tersebut adalah 0,16 W/mK. Laju perpindahan kalornya adalah....
a.
1,67.10-2
W/m2
b.
1,57. 10-5 W/m2
c.
1,6. 10-3
W/m2
d.
1,78. 10-3
W/m2
e.
1,6. 10-5 W/m2
5.
Sejenis gas beracun berada
di dalam ruang tertutup berbentuk tabung dengan penampang melintang 80 cm2.
Jika terjadi perubahan suhu sebesar 80oC dan koefisien konveksi gas
tersebut adalah 80 W/mK maka laju
perpindahan kalor dalam gas beracun tersebut.......
a.
51,4
W/m
b.
52,4
W/m
c.
51,3
W/m
d.
52,3
W/m
e.
51,2
W/m
6.
Benda hitam sempurna
luas permukaannya 1 m2 dan suhunya 27 ºC. Jika suhu sekelilingnya 77
ºC, kalor yang diserap persatuan waktu persatuan luas adalah............
a.
376,72
watt/m2
b.
355,72
watt/m2
c.
357,72
watt/m2
d.
391,72 watt/m2
e.
400,72
watt/m2
7.
Dari
soal nomor enam, energi total yang
dipancarkan selama 1 jam
adalah.....
a.
1.411.500
Joule
b.
1.410.120 Joule
c.
1.410.129
Joule
d.
1.410.555
Joule
e.
1.410.876
Joule
8.
Udara
dingin pada temperatur 10°C dipaksakan melalui plat tipis yang memiliki
temperatur 40°C. Koefisien perpindahan kalor (h) = 30 W/(m2. °C).
Laju aliran dari plat ke udara melalui plat jika luas permukaan A = 2 m2
adalah.....
a.
1,8
kW
b.
2,8
kW
c.
3,8
kW
d.
4,8
kW
e.
5,8
kW
9.
200 gr air pada suhu
20`C dicampur dengan 300 gr air yang memiliki suhu 80`C. Suhu akhir campuran adalah.....
a.
56
oC
b.
58
oC
c.
60
oC
d.
62
oC
e.
64
oC
10. Sepotong aluminium bermassa 500 gram dan memiliki suhu 30 oC
dimasukkan ke dalam bejana berisi air bermassa 200 gram dan memiliki suhu 90 oC.
Jika diketahui kalor jenis alumunium 0,22 kal/g Co dan kalor jenis
air 1 kal/g Co, maka suhu akhir air dan aluminium adalah…
a.
20,3 oC
b.
42,2 oC
c.
68,7 oC
d.
80,5 oC
e.
100 oC
11. Sepotong logam bermassa 300 gram bersuhu 80 oC
dicelupkan ke dalam 200 gram air bersuhu 40 oC. Kalor jenis air = 1
kal/g Co. Jika suhu akhir campuran logam dan air adalah 50o
C dan wadahnya tidak menyerap kalor, maka kalor jenis logam adalah…
a.
0,15 kal/g oC
b.
0,22 kal/g oC
c.
1,50 kal/g oC
d.
4,8 kal/g oC
e.
7,2 kal/g oC
12. Dua buah bola sejenis bersuhu sama 40 oC, kedua
bola massanya masing-masing 10 gram dan 40 gram. Kedua bola dimasukan ke dalam
suatu fluida, sehingga suhu kedua bola naik menjadi 60oC. Apabila
kalor jenis bola 2 kal/gr Co dan 1 kalori = 4,2 Joule maka selisih
kalor yang diserap oleh masing-masing bola adalah…
a.
5,04 x 103
Joule
b.
7,50 x 103
Joule
c.
10,6 x 103
Joule
d.
40 x 103
Joule
e.
42 x 103
Joule
13. Sebuah gelas berisi air dingin dengan massa 200 gram pada
suhu 20 derajat celcius dicampurkan dengan air panas bermassa 100 gram
pada 80 derajat celcius. Jika gelas dianggap tidak menerima kalor suhu campuran
dari air panas dan air dingin tersebut adalah ..........
a.
40
oC
b.
50
oC
c.
60
oC
d.
70
oC
e.
80
oC
14.
Sebongkah es
100 gram pada suhu 0 derajat celcius dicampurkan dengan air 200 gram pada suhu
70 derajat celicus. Jika es melebur seluruhnya suhu akhir campuran es dan air
tersebut adalah.........
a.
10 oC
b.
20 oC
c.
30 oC
d.
40 oC
e.
50 oC
15.
Dua buah batang logam
P dan Q dengan luas dan panjang yang sama disambungkan ujung-ujungnya. Suhu
batang P adalah 80 derajat celcius, sedang suhu batang Q adalah 20 derajat
celcius. Jika konduktivitas termal batang logam P dua (2) kali batang logam Q,
suhu sambungan dua batang logam tersebut yaitu.........oC
a.
45
b.
55
c.
60
d.
65
e.
75
RANGKUMAN
·
Perpindahan kalor secara konduksi (hantaran) adalah
perpindahan kalor melalui zat perantara dimana partikel-partikel zat perantara
tersebut tidak berpindah.
·
Konduktor (zat yang dapat menghantarkan panas dengan baik)
antara lain: tembaga, aluminium, besi, dan baja.
·
Isolator (zat yang kurang baik menghantarkan panas), antara
lain: kaca, karet, kayu, dan plastik.
·
banyaknya kalor H yang mengalir dari ujung bersuhu T1
ke ujung bersuhu T2 dapat dinyatakan dengan persamaan:
·
Perpindahan kalor secara konveksi (aliran) adalah
perpindahan kalor karena aliran zat yang dipanaskan. Konveksi hanya terjadi
pada zat yang dapat mengalir, yaitu zat cair dan zat gas.
·
Banyaknya kalor yang merambat tiap satuan waktu secara
konveksi dapat dinyatakan dengan persamaan:
·
radiasi adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara.
·
Banyaknya kalor yang dipancarkan tiap satuan luas, tiap
satuan waktu dapat dinyatakan dengan :
·
Asas Black dapat
dirumuskan sebagai berikut :
·
|
Besarnya kalor dapat dihitung menggunakan persamaan :
DAFTAR
PUSTAKA
22 Februari 2015
Anonim.
2013. Asas
Black, Pokok Bahasan Kalor Fisika Kelas 10 Semester 2. Dari :
http://www.gomuda.com/2013/04/asas-black-fisika-kelas-10-semester-2.html.
Diakses Pada 22 Februari 2015
Anonim. 2013. Asas Black, Contoh Soal UN.
Dari : http://gurumuda.net/asas-black-contoh-soal-un.htm.
Diakses Pada 22 Februari 2015
Anonim. 2013. Contoh Soal Konduksi
Konveksi Dan Radiasi. Dari :
http://terunggah.blogspot.com/2013/09/contoh-soal-konduksi-konveksi-dan.html. Diakses Pada : 22 Februari 2015
Indrajit, Dudi. 2009. Mudah Dan
Aktif Belajar Fisika Untuk Kelas X Sekolah
Menengah
Atas / Madrasah Aliyah. Jakarta : Pusat Perbukuan
Kurniawan, Agus. 2011. Contoh Soal
Konveksi. Dari :
http://akurblog76.blogspot.com/2011/09/contoh-soal-konveksi.html. Diakses
Pada 22
Februari 2015
Milka. 2013. Contoh
Soal Asas Black. Dari :
22 Februari 2015
Nugroho. 2012. Cara Menyelesaikan Soal Fisika, Tentang Asas
Black. Dari :
http://ketapang42.blogspot.com/2012/03/cara-menyelesaikan-soal-fisika-tentang.html. Diakses Pada 22 Februari 2015
Widodo, Tri. 2009. Fisika Untuk SMA/MA.
Jakarta : Pusat Perbukuan.
Saripudin, Aip, dkk. 2009. Praktis Belajar
Fisika Untuk Kelas X Sekolah Menengah
Atas /
Madrasah Aliyah. Jakarta : Pusat Perbukuan.
KUNCI JAWABAN
SOAL SOAL
1. B
2. A
3. A
4. C
5. E
6. D
7. B
8. A
9. A
10. C
11. B
12. A
13. A
14. B
15. C